Sunday, April 28, 2013

0 Rakyat, Generasi Muda dan Pemerintah Indonesia




RAKYAT INDONESIA

Begitu banyak permasalahan yang terjadi dikalangan bawah (garis kemiskinan), baik dari kebutuhan hidup, kesehatan, pendidikan serta permasalahan-permasalahan lain yang unik, lucu, mengherankan bahkan mengharukan. Jeritan-jeritan tangis akan masa depan yang lebih baik terpendam didalam jiwa, tak bisa berbuat apa-apa bahkan dijadikan sebagai ladang subur oleh para penggarap sehingga mereka harus mencari upah pada sawah mereka sendiri. Banyak orang yang mengatakan bahwa negeri ini sudah edan, tidak bermoral dan berkarakter pengecut yang tidak berani melawan pengaruh buruk yang ingin ditanamkan dinegeri tercinta ini.
Kekayaan alam yang dimiliki oleh bangsa ini sudah diakui oleh Negara-negara lain, namun rakyat masih saja harus menjadi budak yang tak pernah memiliki jaminan kehidupan yang lebih baik. pengangguran, pengemis, gelandangan, dan masih banyak gelar-gelar yang bertaburan di bumi yang subur ini, bahkan mereka harus rela tidur di emperan toko, kolom jembatan, dan tempat-tempat berteduh lain, hanya untuk merebahkan badan yang kelelahan, seolah-olah tidak punya tempat tinggal di negeri sendiri. Bahkan mereka terkdang di usir, dicaci maki, di hina bahkan diludah karena memberikan pengaruh buruk terhadap pemandangan sekitar (pemandangan para elit kehidupan).
Namun didalam permasalahan yang begitu banyak, itu hanya sebuah harapan yang diucapkan, rakyat tidak pernah berani melawan, rakyat tidak pernah bernai bertindak, rakyat tidak pernah berani menunjukkan kekuatannya (secara utuh dan keseluruhan). Apalagi ketika pemilihan calon pemimpin baru, mereka berdiam diri tak memberikan suara mereka. Dan ini menjadi pemandangan asli diwajah indonesia, misalnya; banyak didaerah terjadi golput “60%-40%” seperti yang terjadi dipemilihan gubernur minggu-minggu yang lalu.
Pertanyaan sederhana, pernahkah rakyat bersuara seutuhnya terhadap permasalahan yang ada?
Ø  Rakyat menginginkan kehidupan yang bersih namun sampah ada dimana-mana, dijalanan, dikali yang mengakibatkan kali menjadi kotor yang bukan hanya berasal dari pabrik besar, bahkan lingkungan sendiri terkadang tak terawatt.
Ø  Rakyat menginginkan indonesia ini menjadi Negara yang tidak korupsi namun rakyatlah yang mengajarkan para pemimpin menjadi korupsi, tidak memberikan suaranya secara keseluruhan, bahkan rela ditipu dengan sejumlah uang agar mereka memilih yang memberikan uang.
Ø  Rakyat menginginkan generasi bangsa semakin produktif namun mereka tidak mengajarkan bagaimana menjadi generasi yang baik dan benar, banyak anak dibawah usia lima belas tahun menjadi pecandu narkoba, pelaku pemerkosaan bahkan terkadang menjadi pelaku pembunuhan. Sudah begitu banyak wajah generasi yang buruk yang ditonton oleh seluruh kalangan melalui media (youtube dan media lainnya). Dan ini adalah sebuah kenyataan.
Ø  Rakyat menginginkan hidupnya terjamin namun mereka hidup dengan monoton, tidak memiliki inisiatif dan serba menyalahkan pemerintah yang memang pada dasarnya pemerintah terkadang lupa akan rakyatnya.
Ø  Rakyat menginginkan para generasinya terjamin kehidupannya namun terkadang mereka tidak bisa memberikan jaminan kehidupan yang lebih baik terhadap generasinya. Karena mereka tidak mampu menghadapi perkembangan zaman.
Pertanyaan selanjutnya adalah, apakah ini merupakan kesalahan pemerintah seutuhnya terhadap permasalahan yang terjadi di indonesia ini? mungkin jawaban anda antara ya atau tidak. yang jelas semua itu adalah sebuah dramatisir orang-orang hebat.

GENERASI BANGSA INDONESIA

Kalau anda mencari artikel tentang citra buruk generasi bangsa maka anda akan disajikan berbagai macam artikel, sebuah pandangan terhadap generasi bangsa indonesia saat ini. bagaimana pun upaya pemerintah untuk memperbaiki negeri ini tidak akan pernah bisa dilakukan jika tidak ada kesadaran didalam diri sendiri (generasi), dikarenakan bahwa cermin bangsa yang hebat dan berwibawa bisa dilihat dari akhlak dan kecerdasan generasi bangsa. Jika semua generasi bansa memiliki akhlak yang buruk dan bodoh maka anda sudah bisa menebak apa yang akan dikatakan oleh Negara lain terhadap bangsa indonesia ini, begitu juga sebaliknya.
 Peran generasi muda sebagai pembawa perubahan dan pengontrol begitu penting dimata masyarakat, generasi muda layaknya sebuah uang yang akan menjamin kebutuhan dan peningkatan ekonomi masyarakat, sehingga biasanya para orang tua selalu berjuang untuk terjaminnya pendidikan yang tinggi bagi anaknya. Oleh karena itu, tak sedikit setiap tahun siswa berubah gelar menjadi mahasiswa, dari sekolah menuju perguruan tinggi dengan alih-alih agar mudah mendapatkan pekerjaan. Namun tak sedikit pula generasi yang putus sekolah, ada yang masih SD sudah putus sekolah, ada yang sampai SMP maupun SMA, dengan modal kata biaya pendidikan tidak ada atau tidak mencukupi bahkan terkadang harus menjalani puasa karena tidak memiliki kebutuhan pokok.
Biaya sekolah yang mahal membuat banyak generasi muda pindah propesi, dari menjadi siswa hingga menjadi gelandangan, pengemis, buruh dan membantu orang tuanya untuk mencari nafkah kehidupan sehari-hari. Sehingga mereka lebih merasa nyaman untuk hidup ketimbang harus sekolah dengan biaya yang mahal walau bagi orang kaya, biaya tersebut cukup kecil. Hal semacam ini, banyak para politisi bersuara demi perubahan, mengumandandkan biaya pendidikan gratis namun masih saja biaya sekolah tetap ada.
Ada beberapa hal yang menarik dari wajah generasi bangsa sat ini.
Ø  Generasi muda ingin masa depan yang lebih baik namun banyak generasi muda lebih baik bekerja ketimbang harus sekolah.
Ø  Generasi muda ingin masa depan yang lebih baik namun banyak generasi muda yang kecanduan narkoba, minum barang haram, hura-hura, tawuran bahkan membuat video adegan mesum yang di uggah melalui youtube.
Ø  Generasi muda ingin masa depan yang lebih baik namun tidak pernah mau berkarya dan berusaha demi meraih impiannya.
Ø  Generasi muda ingin masa depan yang lebih baik namun terkadang terjerumus dengan perbuatan-perbuatan yang seharusnya tidak dilakukan.
Ø  Banyak generasi muda (mahasiswa) menyuarakan perubahan untuk rakyat sampai namun berhenti ditengah jalan karena disuap dengan materi yang besar.
Ø  Begitu banyak generasi muda (mahasiswa) di indonesia ini namun banyak yang lebih baik diam dan tidak mau tahu tentang permasalahan yang dihadapi.
Ø  Dan masih banyak permasalahan yang lain yang terjadi setiap hari dikalangan generasi muda saat ini

PEMERINTAH INDONESIA

Tudingan terhadap pemerintah akhir-akhir ne marak diberitakan oleh media masa mulai dari bobroknya UN, mahalnya daging, bawang merah dan bawang putih, kenaikan dua harga BBM serta tudingan-tudingan lain, apalagi pemerintahan SBY dan Budiyono yang sebentar lagi akan berakhir. Para elit politik saling menjatuhkan untuk merebut hati rakyat, tidak hanya sebatas itu, permainan-permainan drama pun sudah mencapai 75%, tinggal memetik hasil dari kerja keras para elit politik.
Dengan hadirnya pemilihan umum yang akan dilakukan 2014 mendatang, banyak para elit politik berkeliaran bagaikan kumbang yang sedang mencari madu. Hinggap dari satu bunga ke bunga yang lainnya. Begitu juga dengan para elit politik yang turun langsung kemasyarakat untuk mengetahui keadaan masyarakat, bagaimana perkembangan masyarakat, apa keinginan masyarakat, apa kebutuhan masyarakat serta tujuan-tujuan yang lainnya untuk mendapatkan hati rakyat. Hal ini merupakan kebiasaan yang dilakukan sebelum pemeilihan namun setelah selasai maka selesai juga bersama rakyat, mereka lebih kepada keutamaan Negara, baik itu mulai dari kekayaan Negara sampai pada kesenangan fasilitas Negara yang mewah.
Pertanyaan sederhana yang sering juga ditanyakan oleh banyak orang adalah dimana para pemimpin berada sebelum pemilihan? Jawaban sederhananya adalah sedang duduk dikursi sambil memainkan peran masing-masing dalam bersuara demi kepentingan Negara bukan kepentingan rakyat. Namun kenapa para elit politik hadir ditengah masyarakat setelah mau pemilihan? Jawaban sederhananya juga adalah untuk mendapatkan suara, bukan untuk memberikan kesejahteraan, walau rakyat diberi janji dan uang sebagai bekal kehidupan.
Berbicara masalah BBM, pemerintah telah menetapkan dua harga BBM yaitu menaikkan harga premium dan solar mobil pribadi dari Rp 4.500 menjadi Rp 6.500 per liter, dan sudah banyak artikel yang berkeliaran di Om Google yang berbicara masalah ini, pro dan kontra menjadi sebuah kebiasaan buruk yang ditelurkan oleh pemerintah namun semua itu sudah menjadi aturan Negara yang berlaku. Kalau tidak ada pro dan kontra mungkin Negara indonesia ini tidak akan berwarna. Namun beberapa hari yang lalu, presiden RI (SBY) menegaskan kembali, yang kira-kira maknanya adalah jika kenaikan dua harga BBM ini lebih kepada kemudaratan atau semakin membuat rakyat semakin terkecik maka kenaikan ini tentu saja akan dirumuskan kembali. (Harga BBM adalah alat kepentingan Negara untuk mengambil hati rakyat).
Dari kenaikan BBM ini, aka nada sumbangan dana untuk rakyat miskin, dimana dana ini akan diterima sekali setahun sebesar Rp.1. 800.000, dan hal ini selalu dilakukan ketika kenaikan harga BBM. (BBM naik, rakyat disumbangkan).
Ø  Pemerintah selalu mengucap demi kepentingan rakyat namun kenyataannya rakyat masih saja tidak sejahtera
Ø  Pemerintah selalu mengatasnamakan rakyat, namun kepentingan pemerintah lebih besar dari kepentingan rakyat.
Ø  Pemerintah selalu ingin mewujudkan bagaimana generasi bangsa jauh berkembang lebih baik namun generasi bangsa ditelurkan politik kotor yang mengakibatkan generasi bangsa ikut berpolitik kotor.
Ø  Para elit politik selalu turun menjenguk rakyat ketika ingin dipilih namun setelah mereka terpilih, tengokannya hanya sekedar melihat sejauh mana peluangnya untuk mendapatkan hasil yang lebih besar.
Ø  Pemerintah selalu ingin mengajarkan rakyatnya untuk disiplin dan taat terhadap aturan yang berlaku namun mereka sendiri tidak pernah disiplin dan taat terhadap aturan yang dibuat, (rapat DPR aja banyak yang absen).
Ø  Pemerintah selalu mengkumandangkan perubahan kea rah yang lebih baik untuk bangsa ini namun generasi muda dibiarkan menjadi gelandangan intelektual karena tak terurus.

Post a Comment

komentar anda sangat berarti bagi kami, terima kasih telah membaca blog Rantauan Lombok Merantau

Simak juga Post Sarjana Muda 45 Minggu ini

Hidup hanyalah sekedar jalan-jalan untuk menikmati kehidupan, hidup hanyalah sekedar hembusan nafas untuk melangkah menikmati jeruji Tuhan, hidup hanyalah gambaran Tuhan akan kehidupan yang lebih abadi. Oleh karena itu…, tak perlu rebut, tak perlu risau, tak perlu bingung, tak perlu galau, tak perlu merasa tertipu, tak perlu merasa bahwa hidup ini tak adil, tak perlu memberontak, tak perlu bangga, tak perlu sombong. Yang perlu kita lakukan adalah menikmati setiap proses yang ada, karena proses akan menentukan bahwa jalan-jalan dibumi yang kita lakukan sukses atau gagal. (Surga ataukah Neraka).

Data Pengunjung

Popular Posts

My Archive RLM

 

Negara Pengunjung RLM


PUTRA NTB MENULIS
SEO Stats powered by MyPagerank.Net

Statistic RLM

LOGO

LOGO
PUTRA LOMBOK MENULIS "BATUJAI"

Translate