Wednesday, April 24, 2013

0 Antara Bobrok dan Masuknya Kepentingan Politik (UN 2013)






Hampir diseluruh sekolah negeri maupun swasta mengiyakan akan buruknya penyelenggaran ujian nasional ditahun ini, mulai dari keterlambatan pengiriman soal ujian, lembar jawaban soal yang buruk sampai penundaan ujian nasional. Permasalahan ini banyak menimbulkan konflik serta ketakutan para wali murid dan wali sekolah akan anak didiknya tidak lulus ujian sehingga mengakibatkan putus asa dan tidak memiliki masa depan yang baik maupun tidak mampu melanjutkan kejenjang yang lebih tinggi lagi sesuai dengan harapan para siswa-siswi SMA maupun SMP dan sederajat.

Seperti yang dikatakan oleh wamen dikbud (Musliar Kasim) beberapa waktu lalu yang disiarkan secara langsung oleh media bahwa bobroknya ujian nasional ini murni kesalahan percetakan dan merupakan sebuah malapetakan bagi generasi bangsa indonesia saat ini. beliau juga sudah menghimbau aparat hukum untuk mengusut tuntas akan permasalahan ini, jangan sampai generasi bangsa harus terancam dan para perusak bebas berkeliaran merasakan kemenangan akan permainan yang dilakukan. Tidak hanya itu, banyak anggota DPR dan DPRD serta ORMAS mengiyakan bahwa tahun ini pelaksanaan UN sangat buruk.

Seperti yang diungkapkan DPRD KALBAR (Martinus Sudarno, selain pelaksanaan Ujian Nasional yang buruk juga meminta M. Nuh selaku mentri Pendidikan dan Kebudayaan mundur dari jabatannya. Selaras dengan ungkapan DPR Ri komisi X (Ahmad Zaenudin) yang menegaskan bahwa selain harus bertanggung jawab terhadap buruknya pelaksanaan UN tahun ini, M. Nuh juga harus minta maaf karena telah mencoreng wajah pendidikan di indonesia ini. namun pernyataan dari M. Nuh selaku Mentri Pendidikan dan Kebudayaan sendiri akan bertanggung jawab atas permasalahan ini dan tidak akan mundur dari jabatannya karena menganggap bahwa dia tidak melakukan tindakan korupsi.

Dari berita-berita yang disiarkan secara langsung oleh media televisi maupun media online (internet) ada tiga pernyataan yang bisa kita ambil. Pertama; pernyataan keras yang dilontarkan kepada mentri pendidikan dan kebudayaan, kedua; pernyataan sedang dan ketiga; pernyataan biasa-biasa saja. Ketiga pernyataan ini merupakan pernyataan yang sudah biasa terjadi, baik itu permasalahan korupsi, permasalahan kekerasan, permasalahan pemerkosaan serta permasalahan-permasalahan yang lainnya yang terjadi di Negara kita tercinta ini. sehingga orang yang bernasib naas maka akan langsung turun dari jabatannya namun yang beruntung akan semakin hebat dimata elit politik maupun generasi bangsa ini serta rakyat indonesia. dan saya yakin bahwa permasalahan ini akan berakhir ketika semuanya sudah tutup mulut dan media tidak menyiarkannya lagi. Dan berita baru yang lebih heboh akan lebih diutamakan ketimbang permaslahan yang telah terjadi. Apalagi sebentar lagi aka nada pesta rakyat, pemilihan presiden baru untuk indonesia yang lebih baik.




Coba kita ingat tentang kasus Bank Century yang sampai saat ini belum selesai, kasus Hambalang, serta kasus-kasus yang lainnya yang masih bebas tanpa ada kejelasan sama sekali, sedangkan kasus-kasus kecil yang dianggap akan menjadi kebiasaan masyarakat yang buruk, misalnya mencuri ayam, mencuri telur, mencuri bebek, serta kasus-kasur yang lainnya langsung diusut tuntas dan dipernjara lebih lama dari kasus kasus-kasus besar lainnya seperti kasus korupsi. Inilah perbedaan kecil antara pemerintah (pelaku elit politik) dengan rakyat biasa.

Apalagi yang hanya sekedar kesalahan teknis dan buruknya kwalitas lembar jawaban yang terjadi pada Ujian Nasional tahun ini. menurut saya pribadi, ini hanya sebuah rekayasa politik yang dilakukan oleh para leit politik yang akan mengorbankan generasi muda saat ini, namun generasi juga banyak yang sudah mengorbankan masa depannya sendiri, misalnya; pemerkosaan yang terjadi oleh bocah yang masih berumur rata-rata 14 tahun, kelakuan-kelakuan generasi akan aksi nakalnya terhadap perempuan yang diunggah di youtube, tawuran dan lain-lain.

Sehingga;

Pemerintah harus lebih memperhatikan generasi muda indonesia serta kepentingan rakyat agar rakyat indonesia sejahtera seperti yang tertera dalam pancasila, sila kelima “kesejahteraan bagi seluruh rakyat indonesia”

Generasi muda indonesia harus sadar akan dirinya sebagai generasi penerus bangsa dan tidak melakukan tindakan-tindakan yang akan mencoreng nama baik generasi bangsa secara keseluruhan serta dirinya sendiri.

Rakyat juga harus lebih cerdas dalam memilih pemimpin bangsa ini, jangan hanya karena uang, rakyat terlena dengan hal tersebut sehingga memberikan kesempatan bagi pemimpin untuk merusak bangsa ini.

Post a Comment

komentar anda sangat berarti bagi kami, terima kasih telah membaca blog Rantauan Lombok Merantau

Simak juga Post Sarjana Muda 45 Minggu ini

Hidup hanyalah sekedar jalan-jalan untuk menikmati kehidupan, hidup hanyalah sekedar hembusan nafas untuk melangkah menikmati jeruji Tuhan, hidup hanyalah gambaran Tuhan akan kehidupan yang lebih abadi. Oleh karena itu…, tak perlu rebut, tak perlu risau, tak perlu bingung, tak perlu galau, tak perlu merasa tertipu, tak perlu merasa bahwa hidup ini tak adil, tak perlu memberontak, tak perlu bangga, tak perlu sombong. Yang perlu kita lakukan adalah menikmati setiap proses yang ada, karena proses akan menentukan bahwa jalan-jalan dibumi yang kita lakukan sukses atau gagal. (Surga ataukah Neraka).

Data Pengunjung

Popular Posts

 

Negara Pengunjung RLM


PUTRA NTB MENULIS
SEO Stats powered by MyPagerank.Net

Statistic RLM

LOGO

LOGO
PUTRA LOMBOK MENULIS "BATUJAI"

Translate