Monday, March 11, 2013

3 Wahyudin "Pemulung Ganteng"


wahyudin bersama ibunda tercintanya.

Tak ada banyangan dalam otak ku malam ini, kaku dan tak punya inspsirasi sama sekali. Akhirnya aku mencoba nonton tv dan kebetulan acara TRAN7 membahas tentang hidup, perjuangan melawan dunia yang begitu pahit. Eittss…, bukan melawan dunia untuk berperang tapi menggapai kebahagiaan dunia dan akhirat. Menggapai masa depan yang cerah agar tak diremehkan oleh orang lain. Saat menonton acara Hitan Putih, ada seorang bintang tamu yang bernama Wahyudin, seorang bintang tamu yang keren malah lebih keren dari pembawa acaranya (dedy). Awal nonton, dalam otak ku penasan apakah benar wahyudin seorang pemulung sehingga membuat aku tidak boleh ketinggalan sampai akhir.

saat dedy menjelaskan tentang identitas wahyudin, rasa penasaran ku semakin kuat, saya yakin, siapapun yang menonton acara Hitam Putih malam ini pasti merasakan sesuatu yang berbeda. sebuah biografi hidup tentang seorang anak pemulung yang berjuang demi masa depan dan terus ingin mengeyam pendidikan walau profesinya sebagai seorang pemulung sampah. Saat aku mendengar cerita hidupnya, tiba-tiba aku merinding, sebuah kisah yang begitu hebat menurut saya, seorang pemuda tampan, berjuang demi masa depan yang lenih baik dan taat terhadap orang tua, dan dijuluki sebagai “pemulung ganteng” namun itu tak menjadi masalah baginya, itu hanya sebuah anugrah yang diberikan oleh Allah kepadanya.

Wahyudin adalah seorang pemulung namun bisa melanjutkan kuliahnya sampai perguruan tinggi dan berencana ingin melanjutkan kuliah (s2) sebuah tujuan yang begitu kuat saat, wahyudin menceritakan niatnya kepada dedy maupun kepada seluruh yang ada dalam acara tersebut, termasuk saya sebagai penonton setia pada acara itu (Hitam Putih). Salah satu impain wahyu yang belum terwujud adalah menjadi pengusaha, memiliki usaha sendiri dan menjadi penulis buku. Wwwooooowwww…..!!!

Pendidikan menurut wahyudin adalah hal yang paling penting, karena dengan berpendidikan, kita bisa menggapai impian yang kita inginkan. Apa yang diungkapkannya adalah hal yang sering diungkapkan oleh orang lain namun hanya saja ada perbedaan tersendiri, karena antara anak miskin sama anak orang kaya sangat jauh berbeda ketika mengungkapkan kata pendidikan apalagi mengeyam pendidikan. Bahkan hal-hal tersebut sudah banyak dipertontonkan dilayar kaca televisi anda.

Salah satu kegiatan sosial yang dilakukan oleh wahyudin seorang pemulung adalah menyantuni anak yatim piatu dan orang-orang jompo. Kebayang gak sih? Wahyudin pergi memulung kemudian menyisakan uangnya untuk ditabung agar busa memberi santunan sebesar 50rb perorang anak yatim piatu dan orang-orang jompo (satu kampung lima RT), yang beralamat Kampung Kalimangis, Gang Lame, Jatikarya, Jatisampurna, Bekasi, Jawa Barat. Saya rasa bagi kita yang belum terbiasa mengais rezeki dipembuangan sampah tidak bisa melakukan hal tersebut.

Salah satu cerita yang membuat saya merasa terharu adalah ketika wahyudin masih SMP kelas satu, waktu itu, kalau orang tua wahyudin dan dia sendiri ingin nonton tv harus pergi kerumah tetangga untuk menonton tv. Wahyudin pun berpikir bahwa, apakah harus seperti ini untuk selamanya? Dia pun berjuang keras untuk menabung sebesar 3rb perhari hasil mulung untuk membeli tv, dan akhirnya selama satu tahun uangnya terkumpul dan membeli sebuah tv untuk orang tuanya dan tv tersebut masih sampai sekarang dipakai oleh ornag tuanya untuk nonton tv.

“Dan kesimpulan dari hal tersebut adalah hidup akan berguana ketika bisa berbuat untuk orang lain”

3 comments

March 11, 2013 at 7:40 PM

bener2 perjuangan yang mengharukan,,,,,,
kenyataan yang pahit kelak akan terasa indah,,
good,,,,!

March 12, 2013 at 2:40 PM

amin...mari kita do'akan bersama semoga wahyudin bisa membahagiakan orang tuannya dan mendapatkan impiannya...

dan buat kita juga,,, erfina...ma kasih dah mampir, mg sehat selalu?

March 12, 2013 at 7:49 PM

amin ya robbal alamin,,,,,

Post a Comment

komentar anda sangat berarti bagi kami, terima kasih telah membaca blog Rantauan Lombok Merantau

Simak juga Post Sarjana Muda 45 Minggu ini

Hidup hanyalah sekedar jalan-jalan untuk menikmati kehidupan, hidup hanyalah sekedar hembusan nafas untuk melangkah menikmati jeruji Tuhan, hidup hanyalah gambaran Tuhan akan kehidupan yang lebih abadi. Oleh karena itu…, tak perlu rebut, tak perlu risau, tak perlu bingung, tak perlu galau, tak perlu merasa tertipu, tak perlu merasa bahwa hidup ini tak adil, tak perlu memberontak, tak perlu bangga, tak perlu sombong. Yang perlu kita lakukan adalah menikmati setiap proses yang ada, karena proses akan menentukan bahwa jalan-jalan dibumi yang kita lakukan sukses atau gagal. (Surga ataukah Neraka).

Data Pengunjung

Popular Posts

My Archive RLM

 

Negara Pengunjung RLM


PUTRA NTB MENULIS
SEO Stats powered by MyPagerank.Net

Statistic RLM

LOGO

LOGO
PUTRA LOMBOK MENULIS "BATUJAI"

Translate