Thursday, September 5, 2013

0 Pencapaian : Usaha dan Do'a


Salah satu menjadi kebanggaan tersendiri dalam hidup seseorang adalah ketika apa yang diharapkan tercapai walau terkadang tidak maksimal, pencapaian tersebut merupakan sebuah karunia atau anugrah, mungkin pencapaian tersebut jarang didapatkan oleh orang lain. Pencapaian merupakan sebuah hasil akhir dari suatu usaha dan do’a yang dilakukan seseorang ketika memiliki impian atau tujuan, di mana impian dan tujuan tersebut sebagai motipasi hidup agar tidak menjadi lalai atau malas dalam berusaha, tidak mudah putus asa atau mudah menyerah, dan selalu berusaha dibalik rintangan yang ada.

Kendati demikian, pencapaian yang maksimal lewat sebuah usaha, banyak orang berhenti ditengah jalan, meninggalkan usaha yang selama ini telah dikerjakan karena tidak sanggup menjalani rintangan berat maupun kecil. Padahal dalam (QS: Ar-Ra'd Ayat: 11) “Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah nasib suatu kaum kecuali kaum itu sendiri yang mengubah apa apa yang pada diri mereka”.

“Tanamlah gagasan, petiklah tindakan. Tanamlah tindakan, petiklah kebiasaan. Tanamlah kebiasaan, petiklah watak. Tanamlah watak, petiklah nasib”. Dimulai dari gagasan yang diwujudkan dalam tindakan, kemudian tindakan yang dilakukan berulang-ulang akan menjadi suatu kebiasaan. Kebiasaan yang dilakukan berkali-kali akan menjelma menjadi watak, dan watak inilah yang akhirnya mengantarkan kita kepada nasib. Jadi nasib kita, kita sendirilah yang menentukan. Nasib kita, ada di tangan kita.

Sebagai manusia yang diberikan kelebihan oleh Tuhan, tentunya “kreatif” harus menjadi kebiasaan yang kita lakukan. “biasa karena biasa” tanpa kebiasaan orang akan merasa awam terhadap sesuatu yang belum dilakukan. Kalau orang sasak (Lombok) mengatakan “mun te kadu otak niki, pasti akan jari dengan pinter” yang artinya bahwa kecerdasan seseorang ada di kepalanya, kalau tidak digunakan untuk berpikir tentunya otak (kepala) akan menjadi kosong dan tidak berguna. Hanya mengandalkan apa yang ada, dan jauh tertinggal dari orang yang menggunakan kepalanya untuk berpikir, baik itu perubahan, usaha, masa depan, masalah yang ada dan yang lainnya.

Oleh karena itu, pencapaian sesuatu yang dituju tidak akan pernah berhasil jika kepala tidak pernah digunakan untuk berpikir, karena kemampuan atau daya berpikir seseorang akan menjadi penentu, langkah (strategi) apa yang harus dilakukan? bagaimana prosesnya? serta dengan menggunakan apa? agar sesuatu yang kita harapkan tercapai. Tentunya salah satu yang harus diperhatikan adalah “komitmen” serta do’a kepada Allah SWT agar dimudahkan dan mendapatkan hasil yang maksimal.


Post a Comment

komentar anda sangat berarti bagi kami, terima kasih telah membaca blog Rantauan Lombok Merantau

Simak juga Post Sarjana Muda 45 Minggu ini

Hidup hanyalah sekedar jalan-jalan untuk menikmati kehidupan, hidup hanyalah sekedar hembusan nafas untuk melangkah menikmati jeruji Tuhan, hidup hanyalah gambaran Tuhan akan kehidupan yang lebih abadi. Oleh karena itu…, tak perlu rebut, tak perlu risau, tak perlu bingung, tak perlu galau, tak perlu merasa tertipu, tak perlu merasa bahwa hidup ini tak adil, tak perlu memberontak, tak perlu bangga, tak perlu sombong. Yang perlu kita lakukan adalah menikmati setiap proses yang ada, karena proses akan menentukan bahwa jalan-jalan dibumi yang kita lakukan sukses atau gagal. (Surga ataukah Neraka).

Data Pengunjung

Popular Posts

 

Negara Pengunjung RLM


PUTRA NTB MENULIS
SEO Stats powered by MyPagerank.Net

Statistic RLM

LOGO

LOGO
PUTRA LOMBOK MENULIS "BATUJAI"

Translate