Monday, March 4, 2013

0 KOLABORASI LOVE AND MONEY



Sebelum terlebih jauh anda membaca tulisan ini, sebaiknya aku bertanya dulu pada anda, apakah uang lebih utama dari pada cinta? Or cinta lebih utama dari pada uang? Sebelum anda menjawab saya ingin anda mencoba lebih dalam memahami sebuah ilustrasi yang saya berikan ini, sebuah ilustrasi yang sering saya dapatkan dari temen, Om Google dan yang lainnya. Suami sitri yang begitu bahagia karena cintanya adalah cinta sejati, kehidupan yang harmonis dan mesra membuat hari-hari mereka menjadi lebih indah dan bermakna. Cinta yang dilandasi dengan ketulusan yang suci, mereka memiliki dua orang anak yang masih kecil, satu berumur 5 tahun dan yang satu masih bayi (10 Bulan).

Keadaan ini membuat mereka harus banting tulang and peras keringat dalam mencari uang, karena sang suami tidak memiliki perkerjaan alias serabutan sedang istri hanya bisa dapur, kasur dan sumur namun karena cintalah yang menyatukan mereka. Dalam kondisi seperti ini, banyak hal yang harus dipersiapkan, baik dari masa depan anak dan keperluan sehari-hari. Mereka sudah tidak memiliki apa-apa lagi untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari, hutang sana-sini dan belum dilunasi, kalau berhutang lagi, mungkin tidak akan dipercayai lagi? Sedangkan keluarganya juga hampir sama dengan kondisinya sehingga tidak bisa membantu.

Saat melamar kerja dengan menggunakan ijazah SMA, ada satu perusahan yang menerimanya sebagai karyawan dengan gaji sederhana namun ia terima karena sangat membutuhkan uang tersebut. Ia menceritakannya kepada sang istri tercinta, istrinya pun begitu bahagia mendengarnya dan bersujud syukur kepada Allah karena diberi kemudahan dalam menghadapi masalah yang dihadapi. Singkat cerita, lama kelamaan sang pemilik perusahaan jatuh hati kepadanya, kebetulan pemimpin perusahaan itu adalah seorang janda yang cantik dan kesepian dan suka sama dia. Dia pun di iming-imingkan dengan kemewahan hidup dan berlimpah harta sehingga membuat dia bingung harus menerima dan mempertahankan cinta sejati yang dia bangun bersama istrinya. Sedangkan gaji selama dua bulan belum ia terima sepeser pun, dan keadaan keluarganya semakin memburuk namun istrinya tak pernah mengeluh sama sekali.

Dalam pikirannya setiap hari, apakah ia terima atau melihat istri dan kedua anaknya yang masih kecil harus mati kelaparan? Sedangkan orang-orang tempat ia berhutang selalu datang setiap hari untuk dikembalikan uangnya karena sangat membutuhkan. Hal tersebut membuatnya semakin bingung dan tak tau berbuat apa-apa. Disisi satu tak mau mengecewakan istrinya, disisi lain kemewahan sedang menantinya. Apakah dia harus meninggalkan cinta sejati dan kemewahan menantinya? Atau, apakah harus mempertahankan cinta sejatinya walau harus puasa setiap hari? “Kalau mau berkomentar silahkan klick guest chat yang ada di pojok atas kanan” dan ada dua kemungkinan yang terjadi “mati atau hidup walau harus ada yang tersakiti demi sesuatu yang jauh lebih baik” namun yang pasti adalah dimana letak cinta sejati yang diagung-agungkan jika harus tergadaikan?

Kembali kepermasalahan awal, kolaborasi love and money (cinta dan uang). uang adalah segalanya sedangkan cinta sejati adalah segalanya, dua-duanya tidak bisa kita sepelekan. Karena uang semua orang buta, yang halal jadi haram, yang baik jadi buruk dan seterusnya. Begitu juga dengan cinta, karena cinta orang bisa berbuat aneh dan melakukan segala sesuatu diluar dugaan kita. Terus, menurut ada, mana yang lebih penting?

Secara logika positif sederhana saya, uang akan membuat cinta sejati semakin bertahan dan indah untuk selamanya, karena banyak orang mengatakan “makan thu cinta” atau “makanya, kaya dong” dua hal ini menjadi standar saya berpikir bahwa begitu pentingnya uang dan cinta. Menggunakan uang dengan baik untuk merajut kebahagaiaan yang abadi. Karena tanpa uang saya yakin bahwa anda tak akan bahagia begitu juga dengan cinta. Namun banyak hal yang terjadi, sisi negatif lebih besar kepada uang ketimbang cinta. Uang membuat orang bisa sombong, dan melakukan segala cara untuk mendapatkan lebih banyak lagi, berbeda dengan cinta, tak pernah membuat sombong namun sedikit bangga ketika mendapatkan jodoh yang cantik dan tampan.

Setiap orang memiliki prinsif yang berbeda-beda, namun karena mengkonsumsi tentang prinsif yang salah terhadap memaknai uang dan cinta membuat prilaku yang sama. Ada yang cuek terhadap orang lain (miskin), ada yang memperkerjakannya namun tak layak, ada yang menggunakannya dengan berpesta pora, numpang sini-numpang sana (sehingga generasi ada dimana-mana dan tersia-siakan, terkadang malah tidak bertanggung jawab akan hal tersebut). Kemudian muncul opini kepermukaan bahwa “uang adalah segalanya dan makan tuu cinta” namun yang jelas bahwa uang dan cinta sangatlah penting bagi kita semua.

Dengan uang kita bisa meraih keridho’annya (kebahagiaan dunia dan akhirat), begitupun dengan cinta sejati (merasakan kasih sayang dari seorang istri maupun sang suami yang tak ternilai harganya) karena kita sudah merasakan cinta sejati dari seorang ibu yang telah melahirkan kita ke dunia ini (antara hidup dan mati).

kata orang, So what gthu lo…, kita adalah kita sendiri, bukan orang lain. hidup kita adalah pilihan kita, bukan pilihan orang lain. kesuksesan kita adalah hasil dari kita, bukan hasil dari orang lain dan jangan pernah lupa berdo’a baik itu untuk saya pribadi maupun anda bahwa “ya Allah yang maha bijaksana, jika engkau mengizinkan hambaMu ini menjadi orang sukses, maka janganlah tanamkan sedikitpun rasa sombong pada diri hamba” karena rasa sombonglah yang membuat kita lupa akan asal kita.

Raih masa depan dan gapai cinta sejati = sempurna



Post a Comment

komentar anda sangat berarti bagi kami, terima kasih telah membaca blog Rantauan Lombok Merantau

Simak juga Post Sarjana Muda 45 Minggu ini

Hidup hanyalah sekedar jalan-jalan untuk menikmati kehidupan, hidup hanyalah sekedar hembusan nafas untuk melangkah menikmati jeruji Tuhan, hidup hanyalah gambaran Tuhan akan kehidupan yang lebih abadi. Oleh karena itu…, tak perlu rebut, tak perlu risau, tak perlu bingung, tak perlu galau, tak perlu merasa tertipu, tak perlu merasa bahwa hidup ini tak adil, tak perlu memberontak, tak perlu bangga, tak perlu sombong. Yang perlu kita lakukan adalah menikmati setiap proses yang ada, karena proses akan menentukan bahwa jalan-jalan dibumi yang kita lakukan sukses atau gagal. (Surga ataukah Neraka).

Data Pengunjung

Popular Posts

My Archive RLM

 

Negara Pengunjung RLM


PUTRA NTB MENULIS
SEO Stats powered by MyPagerank.Net

Statistic RLM

LOGO

LOGO
PUTRA LOMBOK MENULIS "BATUJAI"

Translate