Monday, April 7, 2014

0 Janji Manis PEMILU untuk Kesejahteraan Rakyat





Perdebatan setiap hari didalam ruang kelas “ruang masa depan” tentang kesejahteraan masyarakat tidak pernah usang, bahkan terus merajai di otak-otak para penerus bangsa. seminar-seminar nasional dan international tentang pemberantasan kemiskinan terus digalakkan oleh para pemikir bangsa, mulai dari tataran mahasiswa, hingga tataran pemerintah. Namun kenyataan yang dihadapi masih saja semakin menakutkan. Padahal, tempat pelaksanaan pembeicaraan tersebut selalu berada ditempat-tempat yang mewah; kampus, hotel, dan yang lainnya. dengan demikian, kita masih dapat bertanya; kesejahteraan sesungguhnya untuk siapa?


Kehadiran BPJS sebagai salah satu solusi nasional dalam mengentaskan kemiskinan dan mewujudkan keadilan sejatera untuk rakyat indonesia, masih saja terjadi hal-hal yang tidak seharusnya terjadi, banyak rumah sakit mengidap buah simalakama, menerima “bangkrut”, menolak “akan menjadi tudingan buruk bagi masyarakat” hingga pada akhirnya tumpang tindih terjadi, kemudian berdampak pada terlantarnya masyarakat miskin dalam menikmati pasilitas kesehatan dari pemerintah. Namun, alih-alih BPJS masih dalam tahap awal dan akan terus ditingkatkan, hal ini menjadi buah bibir yang manis didengar oleh masyarakat banyak (miskin).


Momentum PEMILU menjadi salah satu bukti bahwa rakyat adalah penguasa yang sesungguhnya, nama “kemiskinan” dan “kesejahteraan” menjadi barang dagangan yang laku terjual, baik mulai dari tataran elit, hingga kelas teri. Bumbu-bumbu kesejahteraan pun dikemas dengan semaksimal mungkin agar mendapat perhatian lebih dan dukungan dari rakyat banyak, mulai dari pemberian tunai sebesar satu juta rupiah untuk setiap kepala keluarga, hingga pemberdayaan masyarakat melalui pemberian dana bagi pemerintah desa hingga mencapai satu (1) miliar lebih. Hujan kata-kata indah ini tentang kesejahteraan seolah-olah masyarakat miskin sedang dibanjiri uang. Akan tetapi dalam pandangan saya; seolah-olah masyarakat sedang diberi mimpi yang indah, hingga harus terlena dan terlelap dengan damainya. Namun setelah mereka bangun harus berjuang dan bertanya, kemana suara indah yang mereka dengar tadi? Dan jawabanya; mereka berlari dan bersembunyi dibalik kata “pemerintah”




dan akan kah rakyat terbebas oleh janji manis PEMILU untuk kesejahteraan?


Post a Comment

komentar anda sangat berarti bagi kami, terima kasih telah membaca blog Rantauan Lombok Merantau

Simak juga Post Sarjana Muda 45 Minggu ini

Hidup hanyalah sekedar jalan-jalan untuk menikmati kehidupan, hidup hanyalah sekedar hembusan nafas untuk melangkah menikmati jeruji Tuhan, hidup hanyalah gambaran Tuhan akan kehidupan yang lebih abadi. Oleh karena itu…, tak perlu rebut, tak perlu risau, tak perlu bingung, tak perlu galau, tak perlu merasa tertipu, tak perlu merasa bahwa hidup ini tak adil, tak perlu memberontak, tak perlu bangga, tak perlu sombong. Yang perlu kita lakukan adalah menikmati setiap proses yang ada, karena proses akan menentukan bahwa jalan-jalan dibumi yang kita lakukan sukses atau gagal. (Surga ataukah Neraka).

Data Pengunjung

Popular Posts

 

Negara Pengunjung RLM


PUTRA NTB MENULIS
SEO Stats powered by MyPagerank.Net

Statistic RLM

LOGO

LOGO
PUTRA LOMBOK MENULIS "BATUJAI"

Translate