Friday, June 7, 2013

2 Terkikisnya Tradisi Masyarakat Desa




Panduan dasar dalam kehidupan setiap masyarakat memiliki pandangan yang berbeda-beda walau pada dasarnya memiliki satu tujuan yakni menciptakan kerukunan dalam bermasyarakat, panduan tersebut merupakan sebuah aturan yang berlaku secara adat maupun secara hukum yang telah diberlakukan oleh pemerintah, namun dalam pelaksanaan aturan ini memiliki perbedaan-perbedaan tertentu. Perbedaan inilah yang kemudian dewasa ini hilang secara sedikit demi sedikit dikarenakan tuntutan zaman yang semakin berkembang.

Masyarakat adat merupakan istilah umum yang dipakai di Indonesia untuk paling tidak merujuk kepada empat jenis masyarakat asli yang ada di dalam negara-bangsa Indonesia. Dalam ilmu hukum dan teori secara formal dikenal Masyarakat Hukum Adat, tetapi dalam perkembangan terakhir, masyarakat asli Indonesia menolak dikelompokkan sedemikian mengingat perihal adat tidak hanya menyangkut hukum, tetapi mencakup segala aspek dan tingkatan kehidupan.

Pengertian Menurut AMAN (Aliansi Masyarakat Adat Nusantara) pada Kongres I tahun 1999 dan masih dipakai sampai saat ini adalah: "Komunitas-komunitas yang hidup berdasarkan asal-usul leluhur secara turun-temurun di atas suatu wilayah adat, yang memiliki kedaulatan atas tanah dan kekayaan alam, kehidupan sosial budaya yang diatur oleh Hukum adat dan Lembaga adat yang mengelolah keberlangsungan kehidupan masyarakatnya”.

Kebiasaan masyarakat yang hilang

Dilihat dari perbedaan desa menjadi kota metropolitan dan desa tetap menjadi desa, banyak hal yang bisa dipelajari dan dirasakan perbedaannya, mulai dari penataan bangunan, komunikasi tradisonal masyarakat, cara bergaul masyarakat, sampai pada adat-adat yang sudah berkembang menjadi modern. Tidak menutup kemungkinan bahwa masyarakat pedasaan akan meninggalkan semua kebiasaan yang ada demi persaingan pembangunan dengan perkotaan, yang artinya sedikit demi sedikit adat-adat pedesaan yang dibangun sejal lama akan terkikis dengan pemikiran-pemikiran baru yang lebih modern. Adapun factor-faktor yang menyebabkan hal tersebut adalah;

A.   Penduduk Pendatang.

Penduduk pendatang adalah penduduk yang memiliki kejenuhan atau lebih merasakan kenyaman pada tempat-tempat baru, penduduk pendatang biasanya adalah orang-orang yang memiliki tujuan tertentu sesuai dengan tempat yang ia tinggali (tempat baru), misalnya; perubahan ekonomi yang lebih baik, menginginkan kedamaian serta ketenangan dan yang lainya. Hal ini merupakan sifat manusia yang tidak pernah puas dan berhenti akan keinginan sesuai dengan kebutuhan hidup yang semakin melonjak tinggi.

Biasanya penduduk pendatang membawa kebiasaan, adat, atau hal-hal yang berkaitan dengan tradisi dari tempat lama menuju tempat baru, hal itu biasanya sulit untuk dilupakan secara spontan atau bertahun-tahun, bahkan menjadi suasana baru yang dinilai berbeda dari tradisi yang ada (tempat baru).

B.    Pemuda

Pemuda adalah generasi penerus, generasi yang memiliki tanggung jawab penuh terhadap perubahan. Perubahan inilah yang terkadang menjadi landasan berpikir setiap pemuda untuk menentukan bagai nasib desa yang ia tempati. Tidak hanya sekedar itu, membawa pemikiran baru pada masyarakat juga menjadi pemicu krusial yang menyebabkan pergeseran budaya, dari pemikiran awam menjadi pemikiran modern. Misalnya; ilmu yang didapatkan saat kuliah. Ilmu-ilmu baru yang kemudian dirasakan akan bermanfaat bagi kemajuan desa, padahal hal tersebut adalah awan dari tergesernya kebiasaan-kebiasaan yang sudah menyatu sejak dulu.

Akan tetapi sekali lagi bahwa hal ini tidak semerta-merta berubah dalam keadaan spontan, namun akan berubah sedikit demi sedikit sesuai dengan pertumbuhan dan perputaran waktu yang semakin membawa kehidupan manusia semakin membutuhkan hal-hal baru. Tidak menutup kemungkinan bahwa semakin banyak pemuda melanjutkan kuliah semakin tinggi akan semakin tergeser budaya yang ada.

C.  Pemerintah

Hal yang ketiga inilah yang paling dominan terhadap pembawa perubahan dalam segala hal dalam suatu masyarakat. Pemerintah sebenarnya adalah tonggak yang menjaga kelestarian budaya tradisional, kendati demikian banyak para pejabat-pejabat yang berkolaborasi dengan para penguasaha besar untuk menanamkan modalnya. Modal untuk membangun desa yang memiliki daya ekonomi tinggi dikehidupan masa mendatang, misalnya; berkolaborasi dalam pembangunan rumah sakit (swasta), gedung-gedung bertingkal (baik itu perusahaan maupun hotel) serta pembangunan-pembangunan yang lainnya untuk menunjang ekonomi rakyat.

dari uraian diatas, banyak kenyataan-kenyataan yang didapatkan berdasarkan pengalaman yang pernah dialami, kenyataan dusta yang indah, bohong namun menguntungkan sebagian orang serta hal-hal lain yang tidak diinginkan dalam menjaga budaya tradisional masyarakat desa. Namun kita semuanya menyadari bahwa menjadi pembela tentulah tidak mudah, karena menjadi orang jujur dalam dunia politik tidak semudah membalikkan telapak tangan atau mengoyang lidah yang tak bertulang.

Tentunya menjaga kelestarian adat atau tradisi yang kita miliki merupakan keharusan bagi generasi muda demi terjaganya masyarakat dari virus individualism yang sedang gencar-gencarnya diterapkan dalam kehidupan saat ini. so…, saya yakin bahwa budaya tradisional yang kita miliki terus terjaga dan lestari demi menjaga warisan leluhur.



2 comments

June 7, 2013 at 4:35 PM

wahh,, artikelnya sanagt bermamfaat ni bng rantau :)

semoga saja ada yea bang,, :)

June 7, 2013 at 5:50 PM

semoga...n salam sukses.

Post a Comment

komentar anda sangat berarti bagi kami, terima kasih telah membaca blog Rantauan Lombok Merantau

Simak juga Post Sarjana Muda 45 Minggu ini

Hidup hanyalah sekedar jalan-jalan untuk menikmati kehidupan, hidup hanyalah sekedar hembusan nafas untuk melangkah menikmati jeruji Tuhan, hidup hanyalah gambaran Tuhan akan kehidupan yang lebih abadi. Oleh karena itu…, tak perlu rebut, tak perlu risau, tak perlu bingung, tak perlu galau, tak perlu merasa tertipu, tak perlu merasa bahwa hidup ini tak adil, tak perlu memberontak, tak perlu bangga, tak perlu sombong. Yang perlu kita lakukan adalah menikmati setiap proses yang ada, karena proses akan menentukan bahwa jalan-jalan dibumi yang kita lakukan sukses atau gagal. (Surga ataukah Neraka).

Data Pengunjung

Popular Posts

 

Negara Pengunjung RLM


PUTRA NTB MENULIS
SEO Stats powered by MyPagerank.Net

Statistic RLM

LOGO

LOGO
PUTRA LOMBOK MENULIS "BATUJAI"

Translate