Tuesday, May 28, 2013

0 Kejujuran Adalah Sebuah Pertanyaan.




Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD menilai pemerintah tidak berhasil memerangi kemiskinan yang sebenarnya menjadi tugas utama. Program sudah banyak, anggaran sudah disediakan banyak, tetapi keadaan tidak beranjak membaik. “Semua program dan anggaran ternyata dikorupsi dan disalahgunakan. Dan, kita tidak berdaya untuk melawan. Birokasi pemerintahan kita menjustifikasi sebagai birokrasi yang korup, bukan birokrasi yang melayani,” kata Mahfud sewaktu menerima penghargaan Masyarakat Ilmu Pemerintahan Indonesia (MIPI) di Jakarta, Sabtu (25/5) malam.

Sesungguhnya ada tiga hal yang menjadi dasar untuk menjalankan tugas-tugas pemerintahan, yakni kepemimpinan yang efektif, pengambilan keputusan yang cermat dan cepat dan penetapan prioritas kebijakan. Namun, selama ini justru yang terjadi adalah kurangnya kepemimpinan yang efektif serta lambannya pengambilan keputusan. Menurut Mahfud, secara makro, ekonomi Indonesia memang tumbuh bagus dan cukup mendapatkan pujian. Namun kemiskinan masih terlihat di depan mata. Ada kesenjangan dan banyak yang menilai pertumbuhan ekonomi hanya dinikmati kelompok menengah ke atas.

Akibat kemiskinan, kata Mahfud, terjadi tindakan-tindakan tidak masuk akal, seperti bunuh diri sekeluarga karena beban hidup yang merasa tak bisa ditanggung lagi, ada orangtua membunuh anak, anak membunuh orangtua, peminta-minta masih banyak di pinggir jalan, dan penghuni gubuk reyot pun bertebaran. Disharmoni sosial pun kerap kali menyeruak. http://forumkeadilan.com/read/2013/05/27/birokrasi-pemerintahan-kita-korup/.

Namun dibalik lontaran tersebut, banyak isu yang muncul tentang JKS yang diprogramkan oleh Gubernur DKI Jakarta, permasalahan-permasalahan satu perastu muncul dipermukaan public. Baik dari ketidak sukaan terhadap program sampai pada alih-alih bahwa program JKS tidak teratur dan perlu direncakan ulang ulang Jokowi-Ahok. Namun Jokowi dengan tegas mengatakan bahwa siap dipanggil kapan pun oleh DPR RI, serta orang-orang yang mempermasalahkan JKS adalah orang-orang yang tidak memiliki prikemanusiaan dan jiwa sosial yang tinggi. “Dalam peperangan saja, orang yang sakit harus disembuhkan, ini kok malah rakyat harus ditinggalkan”.

Sungguh mengherankan, para elit politik indonesia, ada yang edan bahkan tidak waras sama sekali, mereka hanya mementingkan kehidupan perut yang harus selalu kenyang dengan uang, tidak mementingkah kehidupan rakyat yang selama ini harus tertindas dengan segala aturan yang berlaku. Namun secara pribadi, saya salut dan bangga terhadap Gubernur DKI Jakarta Jokowi-Ahok, walau ada kepentingan yang lebih besar namun tidak lupa dengan rakyat yang telah memilihnya, rakyat yang telah memberikan amanah dan tanggung jawab besar terhadap perubahan Jakarta, baik dari kemacetan serta yang lainnya.


Namun bagaimanakah nasib indonesia. apakah rakyat akan terus tertindas? Apakah rakyat akan mendapatkan perubahan besar? Apakah rakyat akan mendapatkan kesejahteraan? Apakah tidak aka nada lagi manusia grobak? Apakah tidak aka nada lagi pengemis, intelektual pengangguran? WAIT AND SEE

Post a Comment

komentar anda sangat berarti bagi kami, terima kasih telah membaca blog Rantauan Lombok Merantau

Simak juga Post Sarjana Muda 45 Minggu ini

Hidup hanyalah sekedar jalan-jalan untuk menikmati kehidupan, hidup hanyalah sekedar hembusan nafas untuk melangkah menikmati jeruji Tuhan, hidup hanyalah gambaran Tuhan akan kehidupan yang lebih abadi. Oleh karena itu…, tak perlu rebut, tak perlu risau, tak perlu bingung, tak perlu galau, tak perlu merasa tertipu, tak perlu merasa bahwa hidup ini tak adil, tak perlu memberontak, tak perlu bangga, tak perlu sombong. Yang perlu kita lakukan adalah menikmati setiap proses yang ada, karena proses akan menentukan bahwa jalan-jalan dibumi yang kita lakukan sukses atau gagal. (Surga ataukah Neraka).

Data Pengunjung

Popular Posts

 

Negara Pengunjung RLM


PUTRA NTB MENULIS
SEO Stats powered by MyPagerank.Net

Statistic RLM

LOGO

LOGO
PUTRA LOMBOK MENULIS "BATUJAI"

Translate