Wednesday, April 17, 2013

0 Selamat Ulang Tahun Ke-53 PMIIQ




Coretan Seorang Kader PMII
By; Hakan Syukur


Tak terasa bahwa Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) sudah memasuki usia yang ke-53 (17-04-1960—17-04-2013), usia tua namun selalu muda dengan semangat yang membara demi mengawal perubahan bangsa ini. semoga semangat dan cita-cita luhur yang sudah terbentuk dari dulu selalu terbungkus dengan rapi sebagai pembelajaran kader agar PMII semakin jaya dan terus menjadi garda depan dalam membela kaum yang lemah.

Pandangan saya; PMII secara khusus memiliki peran penting dalam perubahan  pandangan masyarakatan serta menjadi pengawal masyarakat sejati, tidak hanya mementingkan kepentingan pribadi namun lebih kepada kepentingan sosial yang tinggi. Pemberdayaan masyarakat demi kemandirian bangsa tidak kalah penting dan strategis daripada aspek perjuangan politik kekuasaan yang hanya merusak generasi dan menyengsarakan rakyat. Perjuangan di lapangan kemasyarakatan diarahkan menjadi tujuan penting untuk terbentuknya masyarakat utama atau masyarakat madani (civil society) sebagai pilar utama terbentuknya negara yang berkedaulatan rakyat. Peran kemasyarakatan tersebut dilakukan oleh organisasi-organisasi kemasyarakatan seperti halnya PMII.

PMII sebagai organisasi independen yang mengemban misi perubahan serta berdakwah amar ma'ruf nahi munkar senantiasa bersikap aktif dan konstruktif dalam usaha-usaha pembangunan dan reformasi nasional sesuai dengan khittah (garis) perjuangannya serta tidak akan tinggal diam dalam menghadapi kondisi-kondisi kritis yang dialami oleh bangsa dan negara. Karena itu, PMII senantiasa terpanggil untuk berkiprah dalam perubahan berbangsa dan bernegara.

Hal inilah yang harus disadari oleh kader lama (Pengurus KOM maupun Rayon) maupun baru PMII, khususnya di Mataram (NTB), sehingga Ada beberapa hal yang harus diperhatikan yang selama ini selalu menjadi pemicu mati surinya PMII Kota Mataram.

1.      Budaya PMII

Tradisi menumbuhkan intelektual generasi dalam tujuan yang luhur telah ditanamkan sejak terbentuknya Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia yang ditandai dengan hadirnya paradigm kritis transpormatif (PKT) dan nilai dasar pergerkan (NDP) sebagai landasar berpikir. Kedua hal ini bagi saya merupakan sebuah modal utama dalam berpikir kritis dan mengerti akan aturan yang ada. Sehingga para kader-kader baru mampu menjadi garda depan dalam mengawali perubahan terhadap permasalahan rakyat indonesia saat ini.

Namun melihat dari perkembangan ini, para kader-kader PMII khususnya kota Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB) sudah mulai menipis, budaya yang ditanamkan adalah budaya individualime bukan budaya komunikasi. Pertengkaran internal menjadi sebuah momok yang menakutkan terhadap keberlangsungan PMII kedepannya terutama perkembangan intelektual kader yang ada. Melihat realita yang menyedihkan ini, terlintas sebuah tujuan terbentuknya PMII yang luhur akan menjadi rusak dan tidak searah lagi. PMII hanya sebatas nama dan kepentingan-kepentingan individual yang menjurus terhadap perusakan dan pencemaran nama baik PMII.

Sehingga salah satu yang harus dibenah adalah bagaimana nilai kandungan konsep-konsep yang menyatakan isi dari budaya organisasi? dimana intinya merupakan keyakinan yang mendasar dari sebuah organisasi dalam merespons permasalahan bertahan dalam lingkungan eksternal dan masalah integrasi internal. Permasalahan eksternal terkait dengan filosofi keberadaan organisasi (PMII), visi, misi serta strategi untuk mencapai tujuan serta cara mengevaluasi keberhasilan. Sedangkan permasalahan internal memiliki fokus penanganan masalah-masalah konflik, stress, kepuasan anggota yang terjadi dialami oleh anggota organisasi (PMII).

Fungsi utama dari budaya adalah membantu memahami lingkungan dan menentukan bagaimana meresponnya, yang karenanya mengurangi kecemasan, ketidakpastian, dan kebingungan. Permasalahan internal dan eksternal amat saling terkait, organisasi harus menghadapi mereka secara simultan. Saat solusi dikembangkan melalui pengalaman, mereka menjadi asumsi bersama yang diturunkan kepada anggota baru, Gary Yukl (2010).

Oleh karena itu, tak salah jika banyak kader yang harus lari dan mencari tempat persembunyian terakhir sebagai basis pergerakannya dalam mencari jati diri, baik itu kader yang militant maupun kader simpatisan.

2.      Arah Gerakan PMII

Upaya meraih keunggulan kompetitif dapat dilakukan jika PMII mampu fleksibel dalam merespon perubahan dan perkembanga di lingkungan yang ada melalui transformasi organisasi maupun SDM dengan pendekatan reengineering, rethinking, restructuring terhadap desain PMII yang telah berkembang dalam literatur-literatur manajemen baru. Untuk membangun tatanan baru, PMII memerlukan transformasi shared values (nilai yang dianut bersama) yang dipengaruhi oleh strategy, structure, system, staff, style (gaya budaya PMII), bagaimana pemimpin sebagai kunci berperilaku dalam mencapai tujuan PMII), serta skill atau kemampuan khusus dari personil PMII secara keseluruhan. Sehingga arah gerakan PMII kedepannya semakin ganas namun terarah.

3.      Kedisiplinan Dalam Berorganisasi

“Budaya yang baik akan menghasilkan generasi yang baik” salah satu yang masih belum teratur saat ini adalah budaya disiplin, budaya yang akan mengajarkan para kader untuk lebih teratur dan terarah dalam merencakan serta memajukan arah gerakan PMII. Tanpa pengajaran mengenai budaya disiplin ini, mungkin tidak akan pernah berubah budaya yang sudah ada saat ini. budaya saling menunggu dan pergi karena yang ditunggu tak hadir.

Budaya-budaya inilah kemudian menjadi keretakan dalam internal yang selama ini saya kenal, saling menjatuhkan, berbicara dibelakang, tidak adanya pembelajaran universal rasa serta manisnya rasa satu menjadi hantu yang bisa ditakuti dan tidak. sehingga banyak organisasi lain memanfaatkan keadaan yang menguntungkan tersebut. Oleh karena itu, penanaman budaya disiplin akan menjadi salah satu solusi untuk mempererat kembali hubungan internal demi terciptanya kader yang berwarna-warni dalam mengiringi pertumbuhan bangsa yang semakin edan.

Selamat ulang tahun PMIIQ, semangat mu selalu aku bawa sebagai tongkat kekuatan ku untuk meraih masa depan, terima kasih atas pengalaman pembelajaran yang berharga yang kau berikan kepada ku. akan aku tanam nilai sosial, agama, serta nilai-nilai yang pernah kau ajarkan dalam hidup ku. TANGAN TERKEPAL DAN MAJU KEMUKA…, SALAM PERGERAKAN…

Post a Comment

komentar anda sangat berarti bagi kami, terima kasih telah membaca blog Rantauan Lombok Merantau

Simak juga Post Sarjana Muda 45 Minggu ini

Hidup hanyalah sekedar jalan-jalan untuk menikmati kehidupan, hidup hanyalah sekedar hembusan nafas untuk melangkah menikmati jeruji Tuhan, hidup hanyalah gambaran Tuhan akan kehidupan yang lebih abadi. Oleh karena itu…, tak perlu rebut, tak perlu risau, tak perlu bingung, tak perlu galau, tak perlu merasa tertipu, tak perlu merasa bahwa hidup ini tak adil, tak perlu memberontak, tak perlu bangga, tak perlu sombong. Yang perlu kita lakukan adalah menikmati setiap proses yang ada, karena proses akan menentukan bahwa jalan-jalan dibumi yang kita lakukan sukses atau gagal. (Surga ataukah Neraka).

Data Pengunjung

Popular Posts

My Archive RLM

 

Negara Pengunjung RLM


PUTRA NTB MENULIS
SEO Stats powered by MyPagerank.Net

Statistic RLM

LOGO

LOGO
PUTRA LOMBOK MENULIS "BATUJAI"

Translate