Wednesday, April 17, 2013

0 Belajar Berimajinasi H-I-D-U-P





Hidup adalah mengenal dunia, sebuah tujuan yang ditakdirkan manusia, mengenal dunia bukan hanya pada isinya, namun lebih kepada penciptaNya, yakni kebesaran Allah SWT. Bukan hanya sekedar tumbuh dari kecil, dewasa, tua kemudian meninggalkan dunia. Bukan pula hanya menjalani aktivitas sehari-hari yang berpatokan pada kegiatan yang sia-sia maupun berguna. Bahkan bukan hanya sekedar mengetahui hak dan kewajiban yang harus dijalankan namun harus mampu memahami sejauh mana hak dan kewajiban itu sendiri.

Banyak orang yang hidup sederhana, namun protes terhadap permasalahan hidup yang dijalani, bukan disyukuri namun menjadi permasalahan batin yang tiada henti-hentinya. Sehingga banyak sekali kejadian-kejadian aneh yang terjadi dikalangan masyarakat bawah, ada yang gantung diri, ada yang gila (stress), sampai-sampai nekad menjual bayinya untuk menyambung hidup. banyak orang yang hidup dengan mewah namun menghambur-hamburkan uangnya dengan hiburan dan lain sebagainya. tidak disyukuri sebagai karunia atau kemurahan Tuhan terhadap dirinya, malah digunakan untuk mendapatkan sesuatu dengan menghalalkan segala cara.

Itulah hidup, hidup yang penuh dengan warna yang terjadi di dunia ini, dunia yang semakin tua malah nilai-nilai hidup semakin tak menentu. Nafsu semakin meguasai diri, egois terhadap kepentingan pribadi maupun kelompok semakin kuat. Padahal Rosulullah telah mencontohkan kita untuk hidup sederhana, dan memperbanyak mengingat mati. Apa artinya ini, sebuah justifikasi bahwa kehidupan dunia ini benar-benar tidak bernilai?, dalam suatu riwat Rosulullah juga menilai dunia dan seisinya ini tidak lebih bernilai dari membaca tahmid sepuluh kali saja setelah sholat subuh. Itu artinya dunia ini memang benar-benar tidak bernilai? Lalu kenapa saat ini orang berlomba-lomba mencari dunia sebanyak-banyaknya dengan menghalalkan segala cara? Adap apa ini? apa sudah adap perubahan pandangan hidup? yang pasti manusia itu pasti akan mati, kita akan mati tanpa membawa apa-apa, jangankan mobil mewah yang kita kejar-kejar, sandal seharga 3 ribu saja kita tidak bawa ke tika mati.

“kobaran api kesedihan tak mampu membakar mu dan air pancuran kebahagiaan tak mampu membasahi mu”

H) Harus (Should)

“Bagai batu hanyut dalam air” sebuah kata-kata mutiara yang mengandung arti sangat dalam, pendek namun memiliki makna yang sangat luas jika kita bisa memaknainya dari segala sisi. Dalam bahasa jawa ada sebuah artikel yang menarik bagi saya. Yakni;

urip sak jeroning mati (hidup dalam kematian) bisa diartikan kita hidup tapi dalam keadaan seperti mati. Mati di sini bukan mati secara tubuh. Tapi lebih pada kita mematikan segala sesuatu yang berbau dunia. Karena orang mati pastinya tidak perlu makan,tidak perlu uang,tidak perlu apapun yang diberikan dunia. Jadi kita hidup sebaiknya dapat meninggalkan segala nafsu dunia. Bukan kita yang dikendalikan oleh nafsu tapi bagaimana kita bisa atur nafsu itu supaya hidup kita lebih berarti. Seseorang memang butuh makan,tapi jika tidak dapat mengontrolnya justru akan cepat mati karena penyakit.

Mati Sak Jeroning Urip (mati dalam kehidupan) dalam Katholik mengenal kehidupan abadi yang menjadi salah satu dasar iman. Memang benar, ada hal dalam hidup manusia yang tidak bisa mati, yaitu; ide, karya dan jiwa. Di mana seseorang mati pasti hal itu masih ada, hidup bersama orang-orang. Tentunya ide atau karya yang bernilai atau berbuah yg bisa menghidupkan orang banyak. Seperti sebuah biji yang terbuang di tanah, tapi seiring waktu tumbuh dan berakar menjadi pohon yang berbuah. Menjadi sebuah hal yang berguna bagi hidup manusia.

Jadi, apa sih maksud kata (harus) dalam pembahasan ini? harus yang saya maksud adalah keinginan kita untuk memahami hidup ini secara mendalam agar tidak menjadi sia-sia namun lebih berguna. Namun jangan sampai terperanguh akan sebuah keharusan yang ditimbulkan oleh nafsu kita, karena keharusan dari nafsu akan menghilangkan akan sehat anda dan terjerumus kejalan sesat.

I) Ilmu (Science)

Secara umum, Ilmu pengetahuan merupakan suatu pangkal tumpuan (objek) yang sistematis, mentoris, rasional/logis, empiris, umum dan akumulatif. Jadi ilmu pengetahuan adalah sebuah dasar atau bekal bagi seseorang yang ingin mencapai suatu tujuan yang diharapkannya. Tanpa ilmu pengetahuan, manusia tidak bisa mencapai apa yang diinginkannya. Ilmu pengetahuan memberikan setiap manusia ilmu-ilmu dasar untuk melakukan sesuatu. Ilmu pengetahuan bisa dicari dimana saja, tidak hanya dari buku pelajaran saja.

“tanpa ilmu, seseorang bagaikan orang buta” tidak memahami sesuatu yang dipahami oleh orang lain, tidak mengetahui sesuatu yang diketahui oleh orang lain.

“Jika manusia dapat menerangkan pikirannya maka ia akan mendapatkan ketenangan, sehingga tak tergoda oleh nafsunya”

D) Dunia (World)

Dunia dengan berbagai gemerlap dan kemilaunya, menjanjikan kesenangan yang begitu memikat. Limpahan materi, tingginya pangkat dan jabatan, luasnya kekuasaan menjanjikan kebahagian bagi setiap orang untuk dapat meraihnya, menjadikan setiap orang memimpikannya.Namun kesenangan dunia yang dapat direguk bukan malah menjadikan penikmatnya terpuaskan, malah justru sebaliknya semakin haus yang dirasakan. Sebuah ironi nyata, dunia bagaikan candu yang membuat setiap orang ketagihan. Tidak sedikit orang yang tenggelam dalam larutnya kehidupan dunia. Kebutuhan yang meningkat, godaan keinginan dan lain-lain yang menyangkut kehidupan menjadi salah satu penyebab tenggelamnya banyak orang.

Kehidupan dunia yang begitu memikat bisa membuat semua orang lupa bahwa hakekatnya hanya sementara. Banyak orang yang mengejar kebahagiaan duniawi yang semu dan meninggalkan upaya mencapai kebahagiaan ukhrowi yang hakiki. Makalah ini setidaknya memberikan gambaran tentang hakekat dunia dan kehidupan, pandangan-pandangan terhadap dunia tersebut serta sedikit kiat agar tidak terbawa semu arus dunia.

Diantara orang-orang yang tenggelam tersebut, tidak sedikit yang akhirnya merasa jenuh dengan pola kehidupan dunia yang tak pernah ada habisnya dikejar. Rasa jenuh tersebut membawanya mencari sesuatu yang tidak didapatkannya dalam gemerlap dunia. Tidak sedikit diantara mereka yang akhirnya memilih tasawuf sebagai obat bagi keresahan hatinya, sebab tasawuf mengedepankan ketenangan hati bukan kebahagiaan materi yang semu. Selain itu tasawuf juga punya pandangan tersendiri tentang dunia, baik untuk orang yang sudah memiliki segalanya kemudia jenuh dengan semua itu, maupun untuk orang yang belum merasakan manisnya dunia sebagai tameng agar tidak terlalu jauh mengangankan sesuatu yang semu.

“jika dunia tertidur, orang beriman terjaga namun jika dunia terbangun, orang beriman tertidur”

“siang hari bagi yang tak beriman adalah malam bagi orang yang beriman karena ia telah melampau batas kemampuan orang yang tidak beriman, namun malam hari bagi orang yang tidak beriman namun siang hari bagi orang beriman”

U) Uang (Money)

Hampir semua manusia di dunia menginginkan kemakmuran dalam hidupnya. Di dalam perjalanan menuju kaya tersebut, banyak orang yang menempuhnya dengan berbagi cara, entah itu yang baik maupun dengan hal yang buruk. Kekayaan yang diperoleh manusia merupakan anugerah yang sangat bernilai bila didapatkan dengan kerja keras serta proses yang baik. Tetapi, apalah arti sebuah kekayaan jika didapat melalui jalan pintas seperti korupsi, manipulasi, pakai ilmu-ilmu gaib, dsb. Setiap manusia bebas menentukan jalan hidupnya dalam bekerja, entah itu menjadi karyawan, dengan mencari lowongan-lowongan kerjayang ada, ataupun memilih jalan hidup sebagai pengusaha.

Carilah rezeki yang halal dalam hidup, karena dengan kekayaan yang halal maka akan menentramkan hati kita juga. Sebaliknya, jika kita tidak mendapatkannya dengan sesuatu yang halal, maka biasanya akan membuat hidup kita di masa yang akan datang menjadi penuh masalah dan beban moral di kemudian hari.

“Jika nafsu tak terpuaskan maka akan lahir kemarahan dan nafsu akan menguasainya”

P) Peduli (Care)

Selain mempunyai sifat jujur, sifat lain yang harus kita miliki adalah sifat tanggap dan peduli. Pertanyaan sederhananya adalah, Kenapa? Di Zaman moderen sekarang ini ketiga sifat ini sudah jarang dipakai orang, katanya sih sudah ketinggalan zaman, kuno, dan banyak berganti menjadi sifat pembohong, masa bodoh, acuh tak acuh dan SDM (Selamatkan Diri Masing-masing).Padahal semua sifat baik itu sesuai dengan perintah agama dan perintah Allah swt.

Untuk bisa menjalankan ketiga sifat ini kita harus membuang sifat jelek kita, seperti sifat sombong, angkuh, merasa bisa hidup sendiri, merasa selalu dibutuhkan, merasa diri serba hebat, merasa hidup serba berkecukupan, merasa harus selalu diharagai, merasa harus selalu lebih dari orang lain, dan penyakit hati lainnya.

Dalam berhubungan dengan orang lain, tentunya kita akan respect terhadap orang yang kita sukai atau yang pantas untuk kita hormati. Contoh saja kita rata-rata menghormati sosok ibu yang banyak berjasa, kita pasti dapat merasakan apa yang ia rasakan, mengetahui apa yang dibutuhkanya saat ini tanpa sang ibu memberitahukanya, tanpa perlu memiliki indera keenam yang merupakan cirri khas paranormal. Bahkan kalau kita lebih sering mengasah kepekaan kita sedikit, kita sampai dapat menganalisa bakat dan sifat orang yang sedang kita pedulikan karena kita memiliki rasa cinta sehingga lebih objektif dalam menilai sikap seseorang.

Apabila kita sering berinteraksi, namun disertai sifat peduli dan peka maka kita dapat melihat dengan jelas minat dan bakat seseorang, minimal sahabat kita sendiri, coba buktikan ! Manusia dapat melakukan aktualisasi apabila seseorang tersebut benar-benar mengikuti takdir yang sudah Tuhan tuliskan sebelum kita turun ke dunia. Apabila kita tidak mengikuti takdir yang sudah tertulis, kita serasa membawa batu di dalam hati.


Post a Comment

komentar anda sangat berarti bagi kami, terima kasih telah membaca blog Rantauan Lombok Merantau

Simak juga Post Sarjana Muda 45 Minggu ini

Hidup hanyalah sekedar jalan-jalan untuk menikmati kehidupan, hidup hanyalah sekedar hembusan nafas untuk melangkah menikmati jeruji Tuhan, hidup hanyalah gambaran Tuhan akan kehidupan yang lebih abadi. Oleh karena itu…, tak perlu rebut, tak perlu risau, tak perlu bingung, tak perlu galau, tak perlu merasa tertipu, tak perlu merasa bahwa hidup ini tak adil, tak perlu memberontak, tak perlu bangga, tak perlu sombong. Yang perlu kita lakukan adalah menikmati setiap proses yang ada, karena proses akan menentukan bahwa jalan-jalan dibumi yang kita lakukan sukses atau gagal. (Surga ataukah Neraka).

Data Pengunjung

Popular Posts

My Archive RLM

 

Negara Pengunjung RLM


PUTRA NTB MENULIS
SEO Stats powered by MyPagerank.Net

Statistic RLM

LOGO

LOGO
PUTRA LOMBOK MENULIS "BATUJAI"

Translate